Kamis, 06 Februari 2014

SAP (SATUAN ACARA PENYULUHAN) KONSTIPASI PADA BAYI

SAP
(SATUAN ACARA PENYULUHAN)
KONSTIPASI PADA BAYI


Hari / Tanggal             : Kamis / 16 januari 2014
Jam                             : 08.00 WIB
Waktu                         : 30 Menit
Pokok Bahasan           : Konstipasi
Sub Bahasan               : Konstipasi pada Bayi
Sasaran                       : Ibu dan Keluarga
Penyuluh                     : Himmah Atika Hasanah
Tempat                       : Balaidesa ploso

       I.Tujuan Instruksional Umum ( TIU )
Setelah mendapatkan penyuluhan atau penjelasan tentang konstipasi pada bayi, diharapkan ibu dan keluarga dapat mengerti dan memahami tentang konstipasi.
    II.            Tujuan Instruksional Khusus ( TIK )
Setelah mendapatkan penyuluhan atau penjelasan tentang konstipasi pada bayi, diharapkan ibu dan   keluarga dapat memahami tentang                 :
a.         Pengertian konstipasi
b.         Penyebab Konstipasi pada bayi
c.         Gejala Konstipasi
d.        Penatalaksanaan konstipasi pada bayi
III.            Garis – garis Besar Materi
a.         Pengertian konstipasi
b.         Penyebab konstipasi pada bayi
c.         Gejala Konstipasi
d.        Penatalaksanaan Konstipasi pada bayi
IV.            Metode
a.         Ceramah
b.         Tanya jawab


  V.            Media dan Alat Peraga
a.         Laptop
b.         LCD
c.         PPT
 VI.            Proses Kegiatan Penyuluhan
NO
KEGIATAN
RESPON
WAKTU
1
PENDAHULUAN
a.       Menyampaikan salam
b.      Menjelaskan tujuan
c.       Kontrak waktu

Menjawab salam dan mendengarkan


5 Menit
2
INTI
a.       Menjelaskan pengertian konstipasi
b.      Menjelaskan penyebab konstipasi pada bayi
c.       Menjelaskan gejala konstipasi
d.      Menjelaskan penatalaksanaan konstipasi pada bayi

Mendengarkan dengan penuh perhatian



15 Menit
3
PENUTUP
a.       Tanya jawab
b.      Feedback
c.       Menyimpulkan hasil penyuluhan
d.      Memberi salam penutup

Menanyakan yang belum jelas,
Mampu menjawab pertanyaan
Mendengarkan dan menjawab salam



10 Menit






MATERI
KONSTIPASI PADA BAYI

1.      Pengertian Konstipasi
Konstipasi adalah kesulitan buang air besar selama dua minggu atau lebih. Tetapi, pada bayi yang mengkonsumsi susu formula, buang air besar yang keras 2 – 4 hari sekali sudah dianggap konstipasi. Lain halnya dengan bayi yang mengkonsumsi ASI, walaupun buang air besarnya 2 – 5 hari sekali asal konssitensi tinjanya lembek, tidak dianggap konstipasi.
2.      Penyebab Konstipasi pada bayi
Beberapa hal yang menjadi penyebab sulit BAB pada bayi adalah   :
a.       Asupan cairan kurang, sehingga timbul dehidrasi
b.      Susu formula dengan kadar zat besi tinggi
c.       Susu formula dengan kandungan lemak nabati misalnya kelapa sawit
d.      Pembuatan susu formula terlalu pekat
e.       Pola makan yang tidak seimbang, yaitu lebih bamyak konsumsi lemak, karbohidrat, dan kurang makanan yang mengandung serat.
f.       Perubahan pola makan, seperti saat bayi diperkenalkan dengan makanan padat.
3.      Gejala Konstipasi
a.       Sulit buang air besar
b.      Tinja keras
c.       Nyeri di daerah anus
d.      Keluar darah segar akibat perlukaan anus.
4.      Penatalaksanaan
Untuk mencegah atau mengatasi konstipasi pada bayi antara lain     :
a.       Bayi 0 – 6 bulan sebaiknya hanya diberikan ASI Ekslusif. ASI sangat jarang menyebabkan konstipasi, karena zat yang dikandung ASI lebih mudah dicerna. Selain itu bayi yang mendapat ASI mempunyai beberapa jenis bakteri di usus besarnya yang membantu mengurai protein susu yang sulit dicerna. Bayi yang mendapatkan ASI juga mempunyai kadar hormon motilin ( hormon yang membantu pergerakan usus ) lebih tinggi.
b.      Bayi diatas 6 bulan , berikan sayur dan buah – buahan. Yang dapat disajikan dalam bentuk jus.
c.       Jika bayi mendapatkan susu formula, periksa kembali takaran pengencerannya dan zat yang dikandung.
d.      Pijat perut bayi dengan berlahan menggunakan baby oil. Pijatan dimulai dari pusat ke arah luar dengan gerakan melingkar searah jarum jam.
e.       Baringkan bayi, kemudian gerakkan kakinya dengan gerakan mengayuh sepeda.
f.       Bila banyi terlihat nyeri pada anus saat BAB,dapat diberikan microlax atau vaselin di anusnya.
g.      Jika bayi masih sulit BAB, segera bawa ke pusat pelayanan kesehatan. Susah air besar yang lama bisa jadi gejala dari penyakit tertentu seperti Morbus hirschsprung ( kelumpuhan sebagian segmen usus ).

MASALAH GIZI PADA IBU HAMIL DAN MENYUSUI SERTA DIITNYA


MASALAH GIZI PADA
IBU HAMIL DAN MENYUSUI
SERTA DIITNYA

Kebutuhan gizi ibu hamil relative tinggi dibandingkan sebelum hamil, karena diperlukan tambahan energy dan zat-zat gizi untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, disamping untuk memenuhi kebutuhan ibu sendiri. Perubahan hormonal pada saat mulai hamil akan berakibat pada asupan zat gizi ibu.
Pentingnya gizi pada saat hamil bertujuan untuk memenuhi kebutuhan gizi pada ibu di saat hamil dan janin yang dikandungnya. Disamping itu juga untuk persiapan ibu pada saat persalinan agar tidak menimbulkan masalah atau gangguan kesehatan dan mempersiapkan ibu untuk dapat menyusui bayinya. Penimbunan lemak selama kehamilan bertujuan untuk menyediakan sejumlah cadangan energy ( 500 kalori) yang diperlukan untuk aktifitas menyusui bayinya.

A.      MASALAH GIZI PADA IBU HAMIL
1.      Kurang Energi Kronis
a.       Pengertian
Keadaan dimana ibu penderita kekurangan makanan yang berlangsung manahun ( kronis ), yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan pada ibu.
b.      Penyebab
Akibat dari ketidakseimbangan antara asupan untuk pemenuhan kebutuhan dan pengeluaran energi.
c.       Gejala
1.      Lingkar lengan atas sebelah kiri kurang dari 23 cm.
2.      Kurang cekatan dalam bekerja.
3.      Sering terlihat lemah, letih, lesu, dan lunglai.
4.      Jika hamil cenderung akan melahirkan anak secara prematur atau jika lahir secara normal bayi yang dilahirkan biasanya berat badan lahirnya rendah atau kurang dari 2.500 gram.
d.      Dampak
1.      Bagi ibu
Resiko dan komplikasi pada ibu antara lain: Anemia, perdarahan, berat badan ibu tidak bertambah secara normal dan terkena penyakit infeksi. Sehingga akan meningkatkan kematian ibu.
2.      Pada janin
Mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan keguguran, abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, asfiksia intra partum, lahir dengan berat badan rendah (BBLR).
3.      Saat persalinan
Mengakibatkan persalinan sulit dan lama, persalinan prematur / sebelum waktunya, perdarahan post partum, serta persalinan dengan tindakan operasi cesar cenderung meningkat.
e.       Cara Mengatasi
mengkonsumsi berbagai makanan bergizi seimbang dengan pola makan yang sehat.

2.      Anemia
a.       Pengertian
Anami adalah kondisi dimana kadar HB kurang dari normal ( < 11 gr% ).
b.      Penyebab
1.      Kurang intake makanan sumber pembentukan sel darah merah.
2.      Kehamilan dan persalinan yang terlalu sering, sehingga simpanan Fe rendah.
3.      Kebutuhan Fe yang meningkat.
4.      Gangguan penyerapan Fe.
c.       Gejala
Mudah lelah, lesu, lemas, kunang-kunang,wajah pucat, konjungtiva pucat, bibir pucat, kurang bergairah, mengantuk
d.      Dampak
1.      Bagi ibu
Abortus, partus lama, perdarahan post partus, infeksi, dan partus prematur.
2.      Bagi janin
Prematur, kematian janin, kematian perinatal, cacat bawaan.
e.       Cara Mengatasi
1.      Mencukupi kebutuhan gizi
2.      Meningkatkan asupan Fe dan asam folat
f.       Syarat Diit
1.      Energi sesuai kebutuhan secara bertahap sejumlah 2200 kal, 300 – 500 kal/hari.
2.      Lemak cukup, 53 gr/hari.
3.      Protein tinggi, 75 gr/hari.
4.      Meningkatkan konsumsi makanan sumber pembentukan sel darah merah.
g.      Contoh menu Gizi seimbang untuk mencegah anemia
Hari
Waktu
Menu
Hari Pertama
Pagi
07.00




Selingan pagi
10.00

Siang
12.00




Selingan sore
15.00

 Malam
18.00




Selingan Malam
20.00
Nasi putih
Capcai
Tempe goreng
Telur mata sapi
Pisang ambon

Bubur kacang hijau


Nasi putih
Tumis kangkung
Telur dadar
Tempe bakar
Jeruk

Kue sus


Nasi putih
Sop
Tahu goreng
Ayam goreng
Apel merah

Susu
Hari kedua
Pagi
07.00




Selingan pagi
10.00

Siang
12.00




Selingan sore
15.00
Malam
18.00


Selingan malam
20.00
Nasi putih
Tumis daun pepaya
Telur bacem
Tahu bacem
Pepaya

Kolak pisang


Nasi putih
Sayur bayem
Penyet tempe
Ikan munjair goreng
Mangga

Juice strowberi

Mie rebus campur telur + sawi
Tahu bakso
Anggur

Puding

Hari ke tiga

Pagi
07.00


Selingan pagi
10.00

Siang
12.00



Selingan sore
15.00

Malam
18.00


Selingan malam
20.00
Hamburger
Naget tempe
Pisang susu

Pukis


Nasi putih
Asem – asem daging sapi
Tempe krispi
Jambu air

Ice cream


Nasi rawut + sawi
Bergedel tahu isi daging
Kurma

Wedang ronde


3.      Diabetes Gestasional
a.       Pengertian
Penyakit metabolik yang berlangsung kronik progesif, yang mengenai seluruh organ tubuh karna kekurangan insulin.
b.      Penyebab
1.      Obesitas
2.      Kurang aktifitas fisik / Olahraga.
3.      Pola makan yang tidak tepat.
4.      Stress.
5.      Konsumsi obat – obat tertentu dalam jangka panjang.
c.       Gejala
1.      Polifagi            : Banyak makan
2.      Polidipsi          : Banyak minum
3.      Poliuri              : Banyak kencing
4.      BB turun drastis
d.      Dampak
1.      Pre-ekslamsi
2.      Udeme
3.      Cairan ketuban terlalu banyak
4.      Melahirkan bayi lebih besar dari ukuran normal ( Makrosomia )
5.      Untuk Janin, menderita penyakit kuning. Dan kesulitan bernafas saat lahir.
e.       Cara Mengatasi
1.    Kontrol darah berkala
2.    Olahraga ringan seperti jalan kaki, berenang, dan merapikan rumah yang tak terlalu berat bagi ibu hamil.
3.    Diit.
f.       Syarat Diit
1.      Kalori diberikan menurut umur, berat badan, tinggi badan, aktivitas, dan kelainan metabolik.
2.      Makanan cukup protein, vitamin, dan mineral.
3.      Karbohidrat diberikan 60 – 70 % dari total kalori, diutamakan karbohidrat kompleks.
4.      Protein 10 – 15 % dari total kalori.
5.      Lemak 20 – 25 % dari total kalori, diutamakan lemak tak jenuh.
6.      Kolesterol dibatasi 25 gr/hari.
7.      Asupan serat diringkatkan 25 gr/hari.
8.      Penggunaan garam dibatasi.
9.      Asupan gula sederhana dan makanan/minuman yang mengandung gula dibatasi.
g.      Contoh menu Gizi seimbang untuk mencegah diabetes gestasional
Hari
Waktu
Menu
Hari pertama
Pagi
07.00




Selingan pagi
10.00

Siang
12.00





Seliang Sore
15.00

Malam
18.00





Selingan malam
20.00
Nasi putih
Tumis buncis
Tempe kukus
Telur ceplok
Teh
Pisang ambon
Puding


Nasi putih
Sayur lodeh terong
Gimbal udang
Tahu goreng
Air putih
Melon

Agar – agar


Nasi putih
Capcai
Bakso sapi
Mendoan
Pepaya
Teh

Apel malang
Hari kedua
Pagi
07.00





Selingan pagi
10.00


Siang
12.00



Selingan sore
15.00

Malam
18.00




Selingan malam
20.00
Nasi putih
Tumis kangkung
Telur dadar
Tempe bakar
Buah peer
Teh

Bubur kacang hijau



Nasi putih
Sayur bening
Lele + tempe penyet
Juice apel

Jagung rebus


Nasi putih
Sayur santan kol tahu putih
Mangut ikan panggang
Buah peer
Air putih

Pisang rebus
Hari ketiga
Pagi
07.00





Selingan pagi
10.00

Siang
12.00





Selingan sore
15.00

Malam
18.00




Selingan malam
20.00
Nasi putih
Tumis kacang panjang
Telur bacem
Kripik tempe
Teh
Jeruk

Hungkue


Nasi putih
Sup daging
Tempe goreng
Semangka
Air putih


Kolaj kolang – kaling


Nasi putih
Opor ayam
Sambel goreng tahu
Keripik bayam
Juice jambu

Agar – agar

4.                    4.   Obesitas
a.       Pengertian
kelebihan berat badan sebagai akibat dari penimbunan lemak tubuh yang berlebihan.
b.      Penyebab
c.       Gejala
d.      Dampak
1.      Kehamilan lebih lama
2.      Menderita Diebetes Gestasional
3.      Melahirkan secara caesar
4.      Beresiko melahirkan bayi dengan 1 – 2 jenis kelainan / cacat bawaan.
e.       Cara Mengatasi
f.       Syarat Diit
1.      Kalori dikurangi sebanyak 500 – 700 dibawah kebutuhan normal. Dilakukan dengan pengurangan konsumsi karbohidrat dan lemak.
2.      Protein tinggi untuk pertumbuhan bayi dan pembentukan sel darah merah.
3.      Tinggi vitamin dan  mineral.
4.      Tinggi serat untuk memberi rasa kenyang.
g.      Contoh menu Gizi seimbang untuk mencegah obesitas
Hari
Waktu
Menu
Hari pertama
Pagi
07.00




Selingan pagi
10.00

Siang
12.00





Selingan sore
15.00

Malam
18.00





Selingan malam
20.00
Nasi putih
Sayur gudangan
Pepes tahu + daging
Mangga
Lemon tea hangat

Agar – agar tanpa susu


Nasi putih
Sayur bening
Pepes bendeng
Tempe penyet
Belimbing
Air putih

Kripik apel


Nasi putih
Ayam bakar
Lalapan kol, kemangi, timun
Sambal
Gimbal ikan teri
Wedang jahe

Keripik jagung


Hari kedua
Pagi
07.00



Selingan pagi
10.00

Siang
12.00




Selingan sore
15.00

Malam
18.00





Selingan malam
20.00
Roti bakar
Telur ceplok
Salad + tomat + timun
Susu kedelai

Buah jeruk


Nasi putih
Sayur asam
Pepes pindang
Tempe krispi
Air putih

Sup buah rendah gula


Nasi bakar isi suwiran ayam
Tempe bakar
Lalapan kol, kemangi, tomat
Sambal kecap
Air putih
Jambu air

Biskuit marie
Hari ketiga
Pagi
07.00




Selingan pagi
10.00

Siang
12.00






Selingan sore
15.00

Malam
18.00





Selingan malam
20.00
Nasi kuning
Telur bacem
Kering tempe
Tumis kangkung
Jeruk hangat

Buah anggur


Nasi putih
Ikan bawal bakar
Tahu bacem
Sayur bening
Air putih
Buah semangka


Asinan buah


Nasi putih
Bergedel kentang
Tahu goreng
Sup
Cincau hangat
Buah melon

Naget tempe


B.       MASALAH GIZI PADA IBU MENYUSUI
1.      Anemia
Masalah anamia pada ibu menyusui, sama halnya dengan masalah anemi pada ibu hamil.
2.      Kekurangan Vitamin A ( KVA )
Pada ibu menyusui, Vitamin A berperan penting untuk memelihara kesehatan ibu selama masa menyusui. Pada bulan-bulan pertama kehidupannya, bayi sangat bergantung pada vitamin A yang terdapat dalam ASI. Oleh sebab itu, sangatlah penting bahwa ASI mengandung cukup vitamin A.
Anak-anak yang sama sekali tidak mendapatkan ASI akan berisiko lebih tinggi terkena Xeropthalmia. Rabun senja merupakan indikator fungsional yang penting dari masalah KVA.

Penanggulangan KVA Pada Ibu Menyusui
KVA dapat ditanggulangi dengan berbagai cara, seperti forfikasi berbagai produk makanan, pening-katan ketersediaan dan konsumsi makanan yang mengandung vitamin A. seperti telur, hati, buah-buahan berwarna oranye, seperti mangga dan papaya masak, serta sayuran berdaun hijau.

3.      Gangguan Akibat Kekurangan Iodium ( GAKI )
Gangguan akibat kekurangan yodium mengakibatkan terjadinya gondok atau pembengkakan kelenjer tiroid di lehe dan kretinisme,
 Yodium merupakan nutrisi penting untuk memastikan perkembangan normal dari otak dan sistem saraf pada bayi dan anak-anak muda
Pada ibu menyusui, kekurangan yodium dapat mengakibatkan pengaruh negatif pada sistem otak dan saaraf bayi dan menghasilkan IQ lebih rendah
 Asupan harian yodium ibu menyusui yang harus dipenuhi adalah 250 mg per hari
 Laut merupakan sumber utama yodium, oleh karna itu laut merupakan sumber yodium yang baik. Ibu menyusui dianjurkan makan makanan laut, seperti ; ikan, udang dan karang

4.      Kurang Energi Protein ( KEP )
Adalah penyakit gizi akibat defisiensi energi dalam jangka waktu yang cukup lama.
Penyebab         :
a.          Masukan makanan atau kuantitas dan kualitas rendah.
b.          Gangguan sistem pencernaan atau penyerapan makanan.
c.          Pengetahuan yang kurang tentang gizi.
d.          Konsep klasik diet cukup energi tetapi kurang pprotein menyebabkan kwashiorkor.
e.          Diet kurang energi walaupun zat gizi esensial seimbang menyebabkan marasmus.
f.           Kwashiorkor terjadi pada hygiene yang buruk , yang terjadi pada penduduk desa yang mempunyai kebiasaan memberikan makanan tambahan tepung dan tidak cukup mendapatkan ASI.
g.          Terjadi karena kemiskinan sehingga timul malnutrisi dan infeksi

Gejala klinis KEP        :
1.       Pertumbuhan mengurang atau berhenti.
2.       BB berkurang, terhenti bahkan turun.
3.       Ukuran lingkar lengan menurun.
4.       Maturasi tulang terlambat
5.       Rasio berat terhadap tinggi normal atau menurun.
6.       Tebal lipat kulit normal atau menurun.
7.       Aktivitas dan perhatian kurang
8.       Kelainan kulit dan rambut jarang ditemukan