MASALAH GIZI PADA
IBU HAMIL DAN MENYUSUI
SERTA DIITNYA
Kebutuhan gizi ibu hamil relative
tinggi dibandingkan sebelum hamil, karena diperlukan tambahan energy dan
zat-zat gizi untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, disamping untuk memenuhi
kebutuhan ibu sendiri. Perubahan hormonal pada saat mulai hamil akan berakibat
pada asupan zat gizi ibu.
Pentingnya gizi pada saat hamil
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan gizi pada ibu di saat hamil dan janin yang
dikandungnya. Disamping itu juga untuk persiapan ibu pada saat persalinan agar
tidak menimbulkan masalah atau gangguan kesehatan dan mempersiapkan ibu untuk
dapat menyusui bayinya. Penimbunan lemak selama kehamilan bertujuan untuk
menyediakan sejumlah cadangan energy ( 500 kalori) yang diperlukan untuk
aktifitas menyusui bayinya.
A. MASALAH GIZI PADA IBU HAMIL
1.
Kurang Energi Kronis
a. Pengertian
Keadaan dimana ibu penderita kekurangan makanan yang berlangsung manahun
( kronis ), yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan pada ibu.
b. Penyebab
Akibat dari ketidakseimbangan
antara asupan untuk pemenuhan kebutuhan dan pengeluaran energi.
c.
Gejala
1.
Lingkar lengan atas sebelah kiri kurang dari 23
cm.
2.
Kurang cekatan dalam bekerja.
3.
Sering terlihat lemah, letih, lesu, dan lunglai.
4.
Jika hamil cenderung akan melahirkan anak secara
prematur atau jika lahir secara normal bayi yang dilahirkan biasanya berat
badan lahirnya rendah atau kurang dari 2.500 gram.
d. Dampak
1. Bagi ibu
Resiko dan komplikasi pada ibu antara lain: Anemia,
perdarahan, berat badan ibu tidak bertambah secara normal dan terkena penyakit
infeksi. Sehingga akan meningkatkan kematian ibu.
2. Pada janin
Mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan dapat
menimbulkan keguguran, abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat
bawaan, asfiksia intra partum, lahir dengan berat badan rendah (BBLR).
3. Saat
persalinan
Mengakibatkan persalinan sulit dan lama, persalinan
prematur / sebelum waktunya, perdarahan post partum, serta persalinan dengan
tindakan operasi cesar cenderung meningkat.
e.
Cara Mengatasi
mengkonsumsi berbagai makanan bergizi seimbang dengan pola
makan yang sehat.
2.
Anemia
a. Pengertian
Anami adalah kondisi dimana kadar HB kurang dari
normal ( < 11 gr% ).
b.
Penyebab
1.
Kurang intake makanan sumber pembentukan sel
darah merah.
2.
Kehamilan dan persalinan yang terlalu sering,
sehingga simpanan Fe rendah.
3.
Kebutuhan Fe yang meningkat.
4.
Gangguan penyerapan Fe.
c. Gejala
Mudah lelah, lesu, lemas, kunang-kunang,wajah pucat,
konjungtiva pucat, bibir pucat, kurang bergairah, mengantuk
d.
Dampak
1.
Bagi ibu
Abortus, partus lama, perdarahan post partus, infeksi,
dan partus prematur.
2.
Bagi janin
Prematur, kematian janin, kematian perinatal, cacat
bawaan.
e.
Cara Mengatasi
1.
Mencukupi kebutuhan gizi
2.
Meningkatkan asupan Fe dan asam folat
f.
Syarat Diit
1.
Energi sesuai kebutuhan secara bertahap sejumlah
2200 kal, 300 – 500 kal/hari.
2.
Lemak cukup, 53 gr/hari.
3.
Protein tinggi, 75 gr/hari.
4.
Meningkatkan konsumsi makanan sumber pembentukan
sel darah merah.
g.
Contoh
menu Gizi seimbang untuk mencegah anemia
Hari
|
Waktu
|
Menu
|
Hari Pertama
|
Pagi
07.00
Selingan pagi
10.00
Siang
12.00
Selingan sore
15.00
Malam
18.00
Selingan Malam
20.00
|
Nasi putih
Capcai
Tempe goreng
Telur mata sapi
Pisang ambon
Bubur kacang hijau
Nasi putih
Tumis kangkung
Telur dadar
Tempe bakar
Jeruk
Kue sus
Nasi putih
Sop
Tahu goreng
Ayam goreng
Apel merah
Susu
|
Hari kedua
|
Pagi
07.00
Selingan pagi
10.00
Siang
12.00
Selingan sore
15.00
Malam
18.00
Selingan malam
20.00
|
Nasi putih
Tumis daun pepaya
Telur bacem
Tahu bacem
Pepaya
Kolak pisang
Nasi putih
Sayur bayem
Penyet tempe
Ikan munjair goreng
Mangga
Juice strowberi
Mie rebus campur telur + sawi
Tahu bakso
Anggur
Puding
|
Hari ke tiga
|
Pagi
07.00
Selingan pagi
10.00
Siang
12.00
Selingan sore
15.00
Malam
18.00
Selingan malam
20.00
|
Hamburger
Naget tempe
Pisang susu
Pukis
Nasi putih
Asem – asem daging sapi
Tempe krispi
Jambu air
Ice cream
Nasi rawut + sawi
Bergedel tahu isi daging
Kurma
Wedang ronde
|
3. Diabetes Gestasional
a.
Pengertian
Penyakit metabolik yang berlangsung kronik progesif,
yang mengenai seluruh organ tubuh karna kekurangan insulin.
b.
Penyebab
1.
Obesitas
2.
Kurang aktifitas fisik / Olahraga.
3.
Pola makan yang tidak tepat.
4.
Stress.
5.
Konsumsi obat – obat tertentu dalam jangka
panjang.
c.
Gejala
1.
Polifagi :
Banyak makan
2.
Polidipsi :
Banyak minum
3.
Poliuri :
Banyak kencing
4.
BB turun drastis
d.
Dampak
1.
Pre-ekslamsi
2.
Udeme
3.
Cairan ketuban terlalu banyak
4.
Melahirkan bayi lebih besar dari ukuran normal (
Makrosomia )
5.
Untuk Janin, menderita penyakit kuning. Dan
kesulitan bernafas saat lahir.
e.
Cara Mengatasi
1.
Kontrol darah berkala
2.
Olahraga ringan seperti jalan
kaki, berenang, dan merapikan rumah yang tak terlalu berat bagi ibu hamil.
3.
Diit.
f.
Syarat Diit
1.
Kalori diberikan menurut umur, berat badan,
tinggi badan, aktivitas, dan kelainan metabolik.
2.
Makanan cukup protein, vitamin, dan mineral.
3.
Karbohidrat diberikan 60 – 70 % dari total
kalori, diutamakan karbohidrat kompleks.
4.
Protein 10 – 15 % dari total kalori.
5.
Lemak 20 – 25 % dari total kalori, diutamakan
lemak tak jenuh.
6.
Kolesterol dibatasi 25 gr/hari.
7.
Asupan serat diringkatkan 25 gr/hari.
8.
Penggunaan garam dibatasi.
9.
Asupan gula sederhana dan makanan/minuman yang
mengandung gula dibatasi.
g.
Contoh
menu Gizi seimbang untuk mencegah diabetes gestasional
Hari
|
Waktu
|
Menu
|
Hari pertama
|
Pagi
07.00
Selingan pagi
10.00
Siang
12.00
Seliang Sore
15.00
Malam
18.00
Selingan malam
20.00
|
Nasi putih
Tumis buncis
Tempe kukus
Telur ceplok
Teh
Pisang ambon
Puding
Nasi putih
Sayur lodeh terong
Gimbal udang
Tahu goreng
Air putih
Melon
Agar – agar
Nasi putih
Capcai
Bakso sapi
Mendoan
Pepaya
Teh
Apel malang
|
Hari kedua
|
Pagi
07.00
Selingan pagi
10.00
Siang
12.00
Selingan sore
15.00
Malam
18.00
Selingan malam
20.00
|
Nasi putih
Tumis kangkung
Telur dadar
Tempe bakar
Buah peer
Teh
Bubur kacang hijau
Nasi putih
Sayur bening
Lele + tempe penyet
Juice apel
Jagung rebus
Nasi putih
Sayur santan kol tahu putih
Mangut ikan panggang
Buah peer
Air putih
Pisang rebus
|
Hari ketiga
|
Pagi
07.00
Selingan pagi
10.00
Siang
12.00
Selingan sore
15.00
Malam
18.00
Selingan malam
20.00
|
Nasi putih
Tumis kacang panjang
Telur bacem
Kripik tempe
Teh
Jeruk
Hungkue
Nasi putih
Sup daging
Tempe goreng
Semangka
Air putih
Kolaj kolang – kaling
Nasi putih
Opor ayam
Sambel goreng tahu
Keripik bayam
Juice jambu
Agar – agar
|
4. 4.
Obesitas
a.
Pengertian
kelebihan berat badan sebagai akibat dari penimbunan
lemak tubuh yang berlebihan.
b.
Penyebab
c.
Gejala
d.
Dampak
1.
Kehamilan lebih lama
2.
Menderita Diebetes Gestasional
3.
Melahirkan secara caesar
4.
Beresiko melahirkan bayi dengan 1 – 2 jenis
kelainan / cacat bawaan.
e.
Cara Mengatasi
f.
Syarat Diit
1.
Kalori dikurangi sebanyak 500 – 700 dibawah
kebutuhan normal. Dilakukan dengan pengurangan konsumsi karbohidrat dan lemak.
2.
Protein tinggi untuk pertumbuhan bayi dan
pembentukan sel darah merah.
3.
Tinggi vitamin dan mineral.
4.
Tinggi serat untuk memberi rasa kenyang.
g.
Contoh
menu Gizi seimbang untuk mencegah obesitas
Hari
|
Waktu
|
Menu
|
Hari pertama
|
Pagi
07.00
Selingan pagi
10.00
Siang
12.00
Selingan sore
15.00
Malam
18.00
Selingan malam
20.00
|
Nasi putih
Sayur gudangan
Pepes tahu + daging
Mangga
Lemon tea hangat
Agar – agar tanpa susu
Nasi putih
Sayur bening
Pepes bendeng
Tempe penyet
Belimbing
Air putih
Kripik apel
Nasi putih
Ayam bakar
Lalapan kol, kemangi, timun
Sambal
Gimbal ikan teri
Wedang jahe
Keripik jagung
|
Hari kedua
|
Pagi
07.00
Selingan pagi
10.00
Siang
12.00
Selingan sore
15.00
Malam
18.00
Selingan malam
20.00
|
Roti bakar
Telur ceplok
Salad + tomat + timun
Susu kedelai
Buah jeruk
Nasi putih
Sayur asam
Pepes pindang
Tempe krispi
Air putih
Sup buah rendah gula
Nasi bakar isi suwiran ayam
Tempe bakar
Lalapan kol, kemangi, tomat
Sambal kecap
Air putih
Jambu air
Biskuit marie
|
Hari ketiga
|
Pagi
07.00
Selingan pagi
10.00
Siang
12.00
Selingan sore
15.00
Malam
18.00
Selingan malam
20.00
|
Nasi kuning
Telur bacem
Kering tempe
Tumis kangkung
Jeruk hangat
Buah anggur
Nasi putih
Ikan bawal bakar
Tahu bacem
Sayur bening
Air putih
Buah semangka
Asinan buah
Nasi putih
Bergedel kentang
Tahu goreng
Sup
Cincau hangat
Buah melon
Naget tempe
|
B.
MASALAH GIZI PADA IBU MENYUSUI
1. Anemia
Masalah anamia pada ibu menyusui, sama halnya dengan
masalah anemi pada ibu hamil.
2. Kekurangan Vitamin A ( KVA )
Pada ibu menyusui, Vitamin A berperan penting untuk
memelihara kesehatan ibu selama masa menyusui. Pada bulan-bulan pertama
kehidupannya, bayi sangat bergantung pada vitamin A yang terdapat dalam ASI.
Oleh sebab itu, sangatlah penting bahwa ASI mengandung cukup vitamin A.
Anak-anak yang sama sekali tidak mendapatkan ASI akan
berisiko lebih tinggi terkena Xeropthalmia. Rabun senja merupakan indikator
fungsional yang penting dari masalah KVA.
Penanggulangan
KVA Pada Ibu Menyusui
KVA dapat ditanggulangi dengan berbagai cara, seperti
forfikasi berbagai produk makanan, pening-katan ketersediaan dan konsumsi
makanan yang mengandung vitamin A. seperti telur, hati, buah-buahan berwarna
oranye, seperti mangga dan papaya masak, serta sayuran berdaun hijau.
3. Gangguan Akibat Kekurangan Iodium ( GAKI )
Gangguan akibat kekurangan yodium
mengakibatkan terjadinya gondok atau pembengkakan kelenjer tiroid di lehe dan
kretinisme,
Yodium merupakan nutrisi penting
untuk memastikan perkembangan normal dari otak dan sistem saraf pada bayi dan
anak-anak muda
Pada ibu menyusui, kekurangan yodium
dapat mengakibatkan pengaruh negatif pada sistem otak dan saaraf bayi dan
menghasilkan IQ lebih rendah
Asupan harian yodium ibu menyusui
yang harus dipenuhi adalah 250 mg per hari
Laut merupakan sumber utama yodium,
oleh karna itu laut merupakan sumber yodium yang baik. Ibu menyusui dianjurkan
makan makanan laut, seperti ; ikan, udang dan karang
4. Kurang Energi Protein ( KEP )
Adalah penyakit gizi akibat defisiensi energi dalam
jangka waktu yang cukup lama.
Penyebab :
a.
Masukan makanan atau kuantitas dan
kualitas rendah.
b.
Gangguan sistem pencernaan atau
penyerapan makanan.
c.
Pengetahuan yang kurang tentang gizi.
d.
Konsep klasik diet cukup energi
tetapi kurang pprotein menyebabkan kwashiorkor.
e.
Diet kurang energi walaupun zat gizi
esensial seimbang menyebabkan marasmus.
f.
Kwashiorkor terjadi pada hygiene
yang buruk , yang terjadi pada penduduk desa yang mempunyai kebiasaan
memberikan makanan tambahan tepung dan tidak cukup mendapatkan ASI.
g.
Terjadi karena kemiskinan sehingga
timul malnutrisi dan infeksi
Gejala klinis KEP :
1.
Pertumbuhan mengurang atau berhenti.
2. BB berkurang,
terhenti bahkan turun.
3. Ukuran lingkar
lengan menurun.
4. Maturasi tulang
terlambat
5. Rasio berat
terhadap tinggi normal atau menurun.
6. Tebal lipat
kulit normal atau menurun.
7. Aktivitas dan
perhatian kurang
8. Kelainan kulit
dan rambut jarang ditemukan