1. PENGERTIAN
DIARE PADA BALITA
Diare adalah keadaan frekuensi buang air besar
lebih dari 3 kali, konsistensi fases encer, dapat berwarna hijau atau dapat
pula bercampur dan darah atau lendir saja
2. PENYEBAB
DIARE PADA BALITA
1.
Faktor
infeksi
a.
Infeksi
enteral
Merupakan infeksi saluran pencernaan yang
merupakan penyebab utama diare pada anak
b.
Infeksi
parenteral
Merupakan infeksi diluar saluran pencernaan
makanan.
2.
Malabsorbsi (
gangguan absorbsi)
Seperti gangguan absorbsi karbohidrat (pada bayi
dan anak yang sering terjadi adalah intoleransi laktosa).
3.
Faktor
Makanan
Seperti elergi makanan, makanan basi, dan makanan
beracun
3. GEJALA
DIARE PADA BALITA
Gejala
utama dari diare adalah buang air besar terus menerus disertai dengan rasa
mulas yang berkepanjangan, dehidrasi, mual dan muntah. Tetapi gejala lainnya
yang dapat timbul antara lain pegal pada punggung,dan perut melilit sering
berbunyi.
4. BAHAYA
DIARE PADA BALITA
Menyebabkan terjadinya
dehidrasi atau kekurangan cairan dalam tubuh dan hilangnyakandungan mineral atau elektrolit yang juga
berperan penting. Dengan kekurangan zat mineral atau elektrolit tersebut maka
metabolisme tubuh secara keseluruhan akan terganggu. Akibatnya pertumbuhan dan
perkembangan anak menjadi terhambat.
5. PENCEGAHAN
DIARE PADA BALITA
a.
Penyediaan Air Bersih
Sebagian
besar kuman penyebab diare ditularkan melalui jalur fecal-oral, mereka dapat ditularkan dengan memasukkan
kedalam mulut, cairan atau benda yang tercemar dengan tinja misalnya air minum,
jari-jari tangan, makanan yang disiapkan dalam panci yang dicuci dengan air
tercemar
b. Tempat Pembuangan Tinja
Tempat pembuangan
tinja yang tidak memenuhi syarat sanitasi akan meningkatkan risiko terjadinya
diare berdarah pada anak balita sebesar dua kali lipat dibandingkan keluarga
yang mempunyai kebiasaan membuang tinjanya yang memenuhi syarat sanitasi
c. Status Gizi
Pada ada anak dengan
malnutrisi, kelenjar timusnya akan mengecil dan kekebalan sel-sel menjadi
terbatas sekali sehingga kemampuan untuk mengadakan kekebalan nonspesifik
terhadap kelompok ocialc berkurang
d. Pemberian Air Susu Ibu (ASI)
Pada bayi yang tidak
diberi ASI secara penuh, pada 6 bulan pertama kehidupan resiko terkena diare
adalah 30 kali lebih besar. Pemberian susu formula merupakan cara lain dari
menyusui. Penggunaan botol untuk susu formula juga bisa menyebabkan risiko tinggi terkena diare.
e. Kebiasaan Mencuci Tangan
Mencuci tangan
dengan sabun, terutama sesudah buang air besar, sesudah membuang tinja anak,
sebelum menyiapkan makanan, sebelum menyuapi makanan anak dan sebelum makan,
mempunyai dampak dalam kejadian diare
f. Imunisasi
Diare sering timbul
menyertai campak sehingga pemberian imunisasi campak juga dapat mencegah diare
oleh karena itu beri anak imunisasi campak segera setelah berumur 9 bulan
6. PENGOBATAN
DIARE PADA BALITA
a.
Rehidrasi menggunakan Oralit
Umur < 1 tahun :
¼ - ½ gelas setiap kali anak mencret
Umur 1 – 4 tahun : ½
- 1 gelas setiap kali anak mencret
Umur diatas 5 Tahun
: 1 – 1½ gelas setiap kali anak mencret
b.
Zinc diberikan selama 10 hari
berturut-turut
Umur
<6 bulan : ½ tablet (10 mg) per hari selama 10 hari
Umur > 6 bulan : 1 tablet (20 mg) per hari selama 10 hari.
c.
Teruskan pemberian ASI dan
Makanan
d.
Nasihat pada
ibu atau pengasuh
1.
Cara memberikan cairan dan obat
di rumah
2.
Kapan harus membawa
kembali balita ke petugas kesehatan bila :
a) Diare lebih sering
b) Muntah berulang
c) Sangat haus
d) Makan/minum sedikit
e) Timbul demam
f) Tinja
berdarah
g) Tidak membaik dalam 3